Lebih baik sibuk di awal dan enak di akhir. (Catatan hari kedua bagian dua)
Hari ini saya mulai dengan cerita tentang bagaimana seseorang yang membuat masalah kecil menjadi besar. Saat saya sedang bekerja seorang teman datang dan menanyakan tentang berkas mereka yang akan diantar masing – masing secara terpisah (antar sendiri bahasa kasarnya) ke dinas terkait.
Bagi saya tidak terlalu hal ini menjadi
masalah tapi pada dasarnya berkas ini adalah berkas kolektif dan haruslah
berkas tersebut diantarkan dalam satu bendel. Dan karena ada satu orang kawan
tidak mau membayar biaya pengantar berkas tersebut. Hal tersebutlah yang
menyebabkan keputusan bahwa berkas tersebut hendaklah diantar oleh masing –
masing pemilik berkas.
Kadang saya berfikir hal ini lucu
akan tetapi bagaimanapun juga kedisiplinan harus ditegakkan dan prinsip berat
sama dipikul ringan sama dijinjing harus dipatuhi. Berat juga bahasa tulisan
saya kali ini.
Tapi masalah bukanlah masalah
besar cuman masalahnya saja yang dibesar – besarkan.
Haruslah yang sama – sama memiliki
berkas tersebut berembuk dan duduk bersama lalu diambil keputusan tentang
masalah pengantaran berkas ini. Saya yang masih kurang ini pun merasa bahwa hal
tersebut sudah cukup untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Dan saya rasa masalah
ini juga menjadi berlarut – larut karena tidak pernah dibicarakan bersama.
Itu saja sih menurut saya. Lebih baik sibuk di awal dan enak di akhir.
Komentar
Posting Komentar